Sabtu, 09 April 2011

Yuk, Makan Jamur!


Menyebut nama jamur sering dikaitkan dengan sesuatu yang kurang enak. Bau yang kurang sedap, atau basi dan bahan makanan yang tak layak santap. Namun, jamur sebagai sayuran ternyata memiliki nutrisi yang dahsyat khasiatnya. Sebagai penjaga stamina tubuh sampai menyerang sel kanker!

Jenis jamur atau fungi di dunia sangat banyak, terutama jenis jamur yang bisa dimakan oleh manusia. Beberapa jenis jamur bahkan bukan hanya enak tetapi juga berkhasiat bagi tubuh yang sudah teruji sejak ratusan tahun silam. Sekarang beberapa jenis jamur diyakini bisa menumpas sel kanker, juga virus HIV/AID dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Para ilmuwan menyebutkan lebih dari 100.000 jenis jamur dan membuat pengelompokan. Orang Cina mengidentifikasi sebagai bahan yang baik untuk sistem kekebalan tubuh sejak 3.000 tahun silam. Di Jepang pedagang kaki lima menjual jamur untuk pengobatan yang dijadikan andalan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan panjang umur. Jamur-jamur yang dibudidayakan di Amerika Utara dipakai untuk penelitian ilmiah bagi pengobatan tradisional dan pengobatan baru.

Satu kesimpulan penting adalah bahwa zat pada jamur merangsang sistem kekebalan tubuh dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Zat antitumor dan pemicu kekebalan tubuh pada jamur adalah polysaccharides, yaitu suatu rangkain kompleks molekul gula.

Jamur yang berfungsi sebagai pengobatan juga berlaku sebagai adaptogen yang mengatur fungsi utama gerakan seperti syaraf, hormon dan sistem kekebalan tubuh. Adaptogen membentengi tubuh terhadap lingkungan yang merusak seperti stress, bakteri dan virus.

Shiitake, Pemicu Kekebalan Tubuh

Jamur ini terkenal di Jepang dan Cina sejak ribuan tahun silam makanan dan obat. Dikenal dengan nama shitake atau hioko dan menjadi jamur terkenal kedua setelah jamur kancing alias champignon. Banyak riset dilakukan terhadap khasiat jamur ini. Dua komponen penting pada jamur ini adalah 'lentinan' dan ekstrak 'letinula edodes mycelium' (LEM).

Lentinan adalah bubuk polysaccharide murni dan LEM adalah ekstrak bubuk sebelum payung dan batang jamur tumbuh. Keduanya sudah menunjukkan kekuatan anti tumor, dengan merangsang sistem kekebalan tubuk dan kemampuan tubuh mengurangi sel tumor.

Pada sebuah penelitian di Jepang ditemukan bahwa pasien yang menerima suntikan lentinan sekali atau dua kali seminggu bertahan lebih lama dengan berkurangnya sel kanker.

Reishi, Raja Tonikum

Ganoderma lucidum, yang dikenal di Cina sebagai Ling zhi dan di Jepang sebagai reishi merupakan jenis jamur yang ternama. Dalam pengobatan Cina, jamur ini tersohor dalam kelas tertinggi sebagai tonik untuk memperpanjang umur.

Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, sejumlah studi klinis tentang manusia di Jepang dan Cina menemukan jamur reishi bermanfaat untuk berbagai penyakit. Khususnya untuk funsi paru-paru dan jantung. Dalam studi klinis di Cina selama tahun 1970 an, beberapa dari 2000 pasien dengan bronchitis kronik diberi tablet berisi sirup reishi. Dalam 2 minggu, 60-90 % pasien menunjukkan perkembangan berarti.

Di Cina sejumlah persiapan reishi dibuat untuk pemakaian harian dalam promosi kesehatan, mengurangi dengkur, meningkatkan kekebalan terhadap infeksi dan penyakit jantung. Pemerintah Jepang secara resmi mencatat reishi sebagai obat herbal melawan kanker. Laporan ilmiah menunjukkan kandungan polysaccharide yang merangsang kekebalan bermanfaat padi penderita HIV positif atau yang sudah kronis.

Maitake yang Dahsyat

Maitake atau grifola frondosa, merupakan jamur enak yang populer di Jepang. Seperti shiitake dan reishi, juga memiliki khasiat anti kanker. Jika dipakai secara teratur sebagai makanan atau teh, maitake bisa mencegah kanker tertentu dan merangsang sistem kekebalan pada pasien kanker (juga selama proses kemoterapi). Dokter melaporkan bahwa pasien dengan kasus Sacroma Kaposi dan gejala AIDS yang lain bisa mengalami kemajuan dengan jamur ini. Meskipun laporan ini tetap harus diuji dengan studi terkontrol.

Jamur untuk pengobatan tersedia dalam bentuk kapsul. Lebih baik mengkonsumsinya secara rutin seperti di Jepang dan Cina, dimana obat dan makan tidak dipisahkan secara tegas. Cobalah tambahkan jamur-jamur itu dalam masakan tofu, tempe, telur dan masakan lain. Selain mendapatkan manfaat juga tetap bisa makan enak!
SUMBER : food.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar