Oleh: al-Ustadz Idral Harits
Kesehatan adalah salah satu nikmat Allah Ta’ala yang paling utama bagi seorang hamba. Bahkan sebagian menyebutkan bahwa kesehatan adalah kenikmatan yang paling utama secara mutlak. Oleh sebab itu, sangat pantas bagi mereka yang diberi taufik berupa kesehatan berusaha menjaganya dengan sebaik-baiknya.Rasulullah bersabda:
“Dua kenikmatan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia; (yaitu) kesehatan dan waktu luang.”
Bahkan dalam hadits lain –dha’if (lemah) tetapi ada penguatnya-, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang pagi harinya dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat jasmaninya, dan memiliki bekal makanan pokok untuk hari itu, seolah-olah dunia telah diberikan semua kepadanya.”
Siapa yang memerhatikan bimbingan Nabi tentu melihat bahwa bimbingan beliau adalah petunjuk paling utama yang sangat mungkin digunakan untuk memelihara kesehatan. Dan upaya memelihara kesehatan ini lebih sering tergantung pada pengaturan pola makan dan minum yang tepat. Demikian pula pakaian, tempat tinggal, tidur, gerak, diam, hubungan suami-istri, dan sebagainya.
Banyak alasan yang mendorong kita untuk memerhatikan petunjuk beliau menghadapi sehat dan sakit. Sederhananya, sebagai seorang muslim kita tentu beriman kepada sabda Nabi :
“Allah tidak menurunkan satu penyakit, tetapi juga menurunkan obatnya.”
Juga dalam Shahih Muslim, dari Jabir bin ‘Abdillah, dia berkata,”Rasulullah bersabda:
“Setiap penyakit, ada obatnya. Apabila engkau tepat mendapatkan obat suatu penyakit, niscaya dia akan sembuh dengan izin Allah.”
Penyakit yang dimaksud di dalam hadits-hadits di atas adalah semua penyakit, baik lahir maupun batin. Penyakit lahir adalah gangguan yang mengenai fisik kita, baik itu yang mengenai organ dalam tubuh kita maupun yang terlihat oleh kita. Adapun penyakit batin, adalah penyakit-penyakit yang menimpa hati dan jiwa.
http://majalahmuslimsehat.com/majalah/cermin-sehat-ala-nabi.html
0 komentar:
Posting Komentar